=>SELAMAT DATANG<=

\\//====>> welcome <<====\\//
//\\=======>> <<=======//\\

datang dan rasakan pengalaman baru

Selasa, 08 Maret 2011

Kutu,kan!

Memang aneh manusia, saat dekat maunya jauh, namun ketika jauh maunya dekat.


Satu kata mengiringi ketika kita mulai hari yang baru, kalimat-kalimat yang indah pun akan keluar begitu saja dari sebuah lisan, entah dari mana awalnya? sebuah ungkapan akan membuat seseorang merasa bahagia walaupun dia dirundung duka, kegelisahan akan luluh bersama dengan kata yang keluar dari lisan, walaupun tak semua sesuai dengan yang diharapkan, namun semua akan ada makna dibalik semuanya.


Pernah satu kali ada yang bertanya, "Kenapa, orang suka marah-marah ketika tau orang yang disayangi tidak melakukan hal yang sesuai dengan keinginan dia. Apa itu yang namanya sayang? Apa itu bukti rasa memiliki?" Lalu saya pun menjawab "Bisa juga. Mungkin itu suatu bentuk dari cara dia melindungi orang yang dia sayangi. Karena setiap orang punya cara yang berbeda-beda gak akan sama pasti memiliki ciri khas tersendiri." Lalu ia pun bertanya kembali "apa itu sama seperti Paradoks" dan saya pun kembali menjawab "kurang lebih seperti itu." karena arti paradoks yang sesungguhnya adalah Ketentuan yang bertentangan namun bisa juga itu mengandung suatu bentuk kebenaran.


Namun bukan main anehnya, ketika mengetahui masih ada orang yang seperti itu, walaupun mengeluh orang yang disayanginya selalu posesif dan menginginkan dia (teman saya,red) melakukan hal yang harus dilakukan, tetap saja ia menerimanya. Dan tak berkurang sedikit pun rasa kasih dan sayangnya dia pada sang pujaan, oh sungguh besar memang sebuah perasaan cinta dan pengorbanan yang diberikan Sang Maha Pencipta kepada manusia.


Sebagai mahluk yang memiliki hati serta sebuah perasaan, hendaknyalah kita mulai mengerti akan arti saling memiliki dan menyayangi, karena kita adalah mahluk sosial yang masih butuh pertolongan dari orang lain.


Namun ketika mereka saling bertemu entah itu sengaja atau tidak, tapi sejauh yang saya tahu biasanya mereka sudah melakukan komunikasi melalui alat dari peradaban moderen yang sering pula kita menyebutnya telepon selular atau handphone, entah itu melalui pembicaraan atau layanan pesan pendek yang disediakan oleh para operator layanan telepon seluler, maka hilanglah semua perasaan yang terlihat kaku dan aneh, sehingga hanya terlihat gerak alami dari dua mahluk ciptaan Tuhan yang diselimuti balutan cinta dan kasih. Sungguh besar perasaan yang Kau berikan terhadap mahluk-Mu, oh Tuhan Semesta Alam.


Pernah saya mencoba menyelami hati keduanya agar mengetahui perasaan yang dimiliki dari mereka, hanya untuk mengetahui seberapa besar kekuatan yang mengikat satu dan yang lain, memang sungguh menakjubkan, mereka memiliki satu visi yaitu kasih sayang dan misi mereka adalah cinta kasih, namun cara pengungkapan dari masing-masing individu memiliki cara yang berbeda walau sebenarnya saya telah tahu maksud dan tujuannya.


Entahlah apa salah satu dari mereka masih malu, karena sebenarnya mereka pernah menjalin kasih, memang waktu itu mereka belum cukup dewasa untuk memikirkan hal mengenai masa depan atau ikatan abadi, tapi sekiranya memang ada keinginan untuk memperbaiki hal yang pernah mereka lewati, toh tak ada salahnya mereka mulai membicarakan untuk masa depan, karena mereka sekarang telah sama-sama dewasa dan dapat menentukan arah yang baik untuk masa depan.


Satu hari pernah kami mendapat wejangan, ya memang itu datangnya juga dari teman kumpul kami tepatnya seorang wanita, namun cara bicara dan pikirannya kami anggap lebih dewasa dari kami " kalian tahu tidak kalau memang ada seorang wanita yang mencintai anda, saya anggap kalian mendapat keberuntungan", dan ia pun masih melanjutkan pembicaraannnya "apalagi sudah saling kenal dan tahu masing-masing karakter serta watak kalian, sudah jangan lama-lama!", dan ia pun masih melanjutkannya,namun saya hanya merenung tentang pembicaraannya begitu juga kedua teman saya", perbincangan itu berlangsung hingga pukul 01.30 wib sungguh memang waktu yang tepat untuk merenung, karena angin yang berhembus begitu sejuk,"mungkin ini jawaban mengapa kita harus berjaga pada waktu yang sepertiga malam".


Memikirkan berapa banyak waktu yang terbuang percuma dalam mencapai batas waktu yang tak terukur, sedih memang bila kita memikirkannya, maka tak ayal banyak manusia yang terlena akan keindahan dunia.


Kembali kita pada pokok masalah didunia yang tak ada habisnya, seperti seorang bayi yang sedang berjalan, seperti orang yang sedang kehausan ditengah gurun dan ia pun melihat "fatamorgana" sebuah "oasis", namun tak ada alasan untuk kita meninggalkan ibadah seberapapun kita mencintai indahnya dunia ini.

(Renungan karawang-bekasi via tol maret '11


Send by selular

Tidak ada komentar:

Posting Komentar